Thursday 15 August 2013

Ketika akidah tajsim telah menguasai pikiran seorang maka ia akan kehilangan kemampuan untuk memahami akidah Islam dengan benar dan ia pasti akan terjebak dalam keyakinan-keyakinan penyimpangan yang sangat bertentangan dengan Maha Suci Allah dari menyamai makhluk-Nya dan akidah tentang sifat Allah yang meniscayakan bersifatnya Allah dengan sifat-sifat mustahil bagi-Nya.
Kerana akal sihat yang merupakan modal utama dalam berakidah telah dicampakkan dan hanya gemar menelan mentah-mentah riwayat betat pun ia palsu, maka mereka kehilangan kemampuan memilih mana yang jaiz bagi Allah dan mana yang mustahil bagi Dzat Allah!
Inilah kira-kira yang terjadi para saudara-saudara kita penganut ajaran Wahhabi yang sering menyembunyikan identitinya dengan menggunakan nama Salafi!

Akidah mereka adalah tajsim/memposturisasi Allah sehingga ketika ada riwayat yang mengatakan bahwa Allah berlari-lari kecil/harwalah, maka mereka pun menetapkannya sebagai sifat Allah. Maha Suci Allah dari pensifatan kaum jahil!


Perhatikan apa yang dikatakan dalam kitab akidah andalan kaum Salafi Wahhabi di bawah ini. Jelas-jelas mereka menetapkan sifat harwalah bagi Allah SW.
Pada bahagian yang kami beri warna merah akidah itu dapat Anda temukan!






Terjemah:
Adapun sifat: wajah, dua tangan, dua mata, jari jemari, maka telah tetap dalam nash-nash al Kitab dan as Sunnah yang shahihah dan Ahlusunnah wal Jama’ah mengatakannya dan menetapkannya bagi Allah SWT sesuai dengan makna yang pantas bagi-Nya SWT, demikian pula dengan sifat nuzul/turun dan LARI-LARI KECIL/HARWALAH, telah datang hadis-hadis shshihah dan Rasul saw telah mengucapkannya dan menetapkannya untuk Tuhan-nya -Azza wa Jalla- dengan makna yang sesuai dengan Allah SWT!

Ustad Husain Ardilla :


Setelah bukti di atas masihkan Anda maragukan bahwa kaum Salafi Wahhabi adalah mujassimah Musyabbihah! Adapun kata-kata yang biasa disebutkan setelah menetapkan sifat-sifat yang berkonotasi tajsim: “sesuai dengan makna yang pantas bagi-Nya SWT. tanpa menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya”  maka adalah tidak berguana sedikit pun dalam menepis tuduhan tajsim… sebab setelah mereka menerjemahkan kalimat-kalimat dalam riwayat atau dalam ayat dengan terjemahan yang mereka sampaikan, seperti kata yadain diterjemahkan dengan dua tangan, harwalah dengan berlari-lari kecil, nuzul dengan turunnya Dzat Allah dan sifat-sifat lainnya, maka apa ertinya mengatakan setelahnya bahawa kami menetapkan semua sifat itu bagi Dzat Allah tetapi dengan makna yang sesuai dengan Dzat Allah tanda menyerupakan-Nya dengan makhluk.

Bukankah dengan menerjemahkan demikian mereka telah menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya?! Allah berlari-lari kecil hanya saja lari-lari kecil Allah tidak sama dengan lari-lari kecilnya makhluk-Nya. Allah turun dari langit tapi tidak sama dengan turunnya makhluk-Nya. Bukankah turun itu itu meniscayakan adanya gerak dan pergeseran dari satu tempat ke tempat lain dan al harakah/gerak itu adalah ciri makhluk/benda!!

Inilah masalahnya. Apabila akal dinon-aktifkan maka semua lelucon boleh jadi akidah andalan yang atas dasar akidah lelucon itu mereka mengkafirkan semua kaum Muslimin yang tidak mengimaninya!

Itulah Wahhabi Salafi!!! Semoga Allah menyelamatkan kita dari kesesatan akidah tentang-Nya. Amin

0 comments:

Post a Comment

Site search

    Quotes

    'Do the best bcoz u are the best from the best' ~Hana Zaka~