Wednesday 11 September 2013

Israel Mencari Imam Mahdi

Posted by Unknown On 23:39 No comments
Semasa pendudukan AS di Irak, sudah menjadi rutinitas bagi mereka untuk menyiksa orang-orang
 Irak di berbagai penjara seperti Abu Ghraib yang penjaga-penjaganya telah belajar di kamp-kamp pelatihan Israel. Salah satu pertanyaan paling membingungkan selama interogasi adalah “di mana
 lelaki yang bernama Imam Mahdi bersembunyi?”
Menurut Mohabat News, sebuah kantor berita Kristen Iran pro-Israel, ketakutan atas imam yang
 ghaib begitu kuat sehingga mereka membuat berita-berita tentang bagaimana CIA dan MI6 telah mengunjungi Irak selama 20 tahun terakhir untuk mendapatkan informasi tentang Imam Mahdi; bagaimana mereka menyiksa para ulama dan orang pedesaan tak bersalah untuk ditanyai di mana imam terakhir terlihat? Di kota mana? Tahun kapan dia akan muncul lagi?
Perusahaan media Amerika telah menunjukkan dokumenter-dokumenter sinis yang 
menggambarkan seorang Almasih gaib yang tampak menasihati para politisi Iran dari tempatnya 
yang tersembunyi dan mengatur siasat akhir zaman (Armageddon). Jadi, siapakah Imam Mahdi
 ini sampai-sampai Zionis mengontrol Kongres Amerika dan sistem keuangan dunia untuk
segera memerintahkan untuk menembaknya?
Imam Mahdi merupakan imam keduabelas Syiah dan menurut hadis-hadis Islam dia berada 
dalam kondisi kegaiban dan akan kembali ke dunia untuk menciptakan kedamaian serta
 keadilan di muka bumi. Dia dilahirkan pada 29 Juli 869 di kota Samarra, Irak, dari seorang 
ibu bernama Nargis yang merupakan seorang keturunan Romawi.
Dia tetap disembunyikan sejak kelahirannya hingga kegaiban karena penguasa masa itu,
 Abbasiah, tahu nubuat tentang Imam Mahdi yang akan melawan penindasan dan tirani.
 Dinasti Abbasiah tahu bahwa yang dijanjikan tersebut adalah putra dari imam Syiah kesebelas,
 Imam Askari. Dengan tujuan membunuh anak kecil yang baru lahir, mereka terus menjaga
 rumahnya, bahkan memeriksa para wanita yang bersama anak kecil. Menurut kisah,
 kelahiran anak tersebut sampai pada tahun pertama terus dirahasiakan namun segera 
setelah Imam Askari dibunuh, putranya yang berusia sekitar 4 tahun digaibkan; dia muncul
 kembali setelah beberapa tahun kemudian namun kemudian menghilang lagi setelah para
 pemburunya berkumpul.
Entah ini sebuah fiksi atau tidak, namun yang aneh adalah kisah ini terus berlanjut sampai hari
 ini; selama ribuan tahun para penguasa tiran terus mencoba untuk memburu dan membunuhnya.
 Baru-baru ini, Melanie Phillips seorang penyiar bagi Zionis dalam acara BBC Question Time
kembali mengajukan diskusi tentang Imam Mahdi yang bersembunyi di Iran dan akan datang menghadirkanArmageddon.
Dalam Infernal Machine, Matt Carr yang merupakan seorang jurnalis, menulis:
 “Dengan kata lain, para pemimpin Iran sedang berusaha membuat senjata nuklir 
sehingga Iran dapat menghancurkan dan seluruh penduduknya dapat pergi ke surga.
Tidak mengherankan kalau argumen ini telah dibuat oleh pendukung setia Zionis, 
Melanie Phillips, dalam beberapa kesempatan.” Phillips menyatakan: “Seperti yang
 sudah saya tulis berulang-ulang, mulai dari Pemimpin Tertinggi Ayatullah Ali Khamenei
 sampai bawahan di rezim Iran, didominasi oleh orang-orang (sebuah sekte yang disebut
 “Dua Belas”) yang percaya bahwa penyelamat Syiah, Sang Mahdi, akan kembali ke bumi
 baik karena atau akan membawa apokalips akhir zaman.”
Jelas bahwa Zionis ingin berperang melawan Iran, tapi yang membuat tidak masuk akal adalah
 mengapa pencariannya terhadap seorang pria yang telah menghilang lebih dari seribu tahun
 yang lalu? Imam yang gaib telah menjadi bagian (keyakinan) dalam Syiah dan suni Islam 
selama berabad-abad. Keyakinan ini tidak berbeda dengan sebuah bentuk Milenarianisme
 yang ada di seluruh agama.
Kristiani percaya bahwa Yesus Sang Penyelamat akan kembali untuk melawan anti-Kristus (dajal) sementara orang Yahudi mempertaruhkan perang dunia ketiga dengan membongkar situs
 suci ketiga Islam, Masjidilaksa, untuk membangun kuil ketiga sehingga Almasih Yahudi 
dapat kembali dan membawa mereka menguasai dunia. Menurut para skeptis dan sekularis
 yang dididik Barat, semua ini hanyalah kisah-kisah Alkitab, namun yang masih tetap 
membingungkan mengapa Israel mencari Imam Mahdi?
Serangan bom yang menghancurkan Masjid Al-Askari di kota Samarra pada Februari 2006 (BBC)

 Sebagai fakta pemburuan ini, kita tidak boleh mengabaikan kisah-kisah yang muncul dari
 Irak tentang langkah-langkah apa yang telah mereka lakukan untuk mencari Imam Mahdi. 
Pada tahun 2006, makam suci dari ayah Imam Mahdi di kota Samarra, yang merupakan sebuah
 tempat yang menandai kelahiran dan kegaiban Imam Mahdi, diledakkan oleh para pria yang
 berpakaian seperti pasukan keamanan. Para pria memasuki makam, mengikat para penjaga,
 memasang area dengan beberapa bom dan menurut para penjaga, para pasukan keamanan itu membuka makam dan mengambil sesuatu dari dalam. Banyak yang percaya bahwa mereka 
mengambil beberapa pakaian dari tubuh Imam Askari untuk menentukan DNA imam masa depan.
Bukan kebetulan kalau Phillips dan rekan-rekan Zionis-Amerikanya menciptakan ketakutan dan kali tentang “imam yang gaib”. Phillips adalah bagian dari jaringan yang menciptakan dan menjaga Islamfobia dan bagian dari warga Israel pertama yang semangatnya telah dijelaskan secara tepat oleh David Ben Gurion, Perdana Menteri Israel ketika dia mengatakan: “Ketika seorang Yahudi, di Amerika atau Afrika Selatan, berbicara kepada teman Yahudinya tentang pemerintahan ‘kita’, maka yang dia maksud adalah pemerintah Israel.”
Mereka adalah bagian dari jaringan yang sama yang mengilhami pembunuh berkebangsaan Norwegia, Anders Brevik, yang telah menghabisi 77 orang tak bersalah dan kebanyakan dari mereka adalah pendukung rakyat Palestina dan pemboikotan terhadap Israel. Orang-orang Israel ini juga bagian dari kelompok yang organisasi peretas Anonymous bongkar. Dikatakan bahwa Israel memiliki jaringan sejumlah 30.000 mata-mata rahasia, beberapa di antaranya dijuluki “hitman”.
Gordon Duff, analis politik Amerika dan editor senior Veterans Today menulis dalam “Horror in Israel: ’30,000 Mossad Spies Exposed’” menyatakan: “Setiap hari kita melihat berita puluhan orang tewas di Pakistan, Irak, Kenya, Nigeria, dan sebanyak 30.000 pasukan rahasia merencanakan teror, menciptakan belasan bom mobil setiap hari dan mampu untuk tidak hanya menulis kebohongan dan menuduhkannya kepada yang lain, tapi dalam banyak kasus mampu mengontrol pejabat publik secara langsung melalui pemerasan, ancaman, atau suap.”
Daripada mengkhawatirkan tentang Armageddon yang dihadirkan oleh seorang pria yang telah menghilang lebih dari seribu tahun yang lalu, bukankah seharusnya Phillips dan dunia mengkhawatirkan tentang sinyal yang diberikan oleh militer Israel, Martin van Creveld, ketika dia mengatakan: “Kami memiliki beberapa ratus hulu ledak atom dan roket dan mampu meluncurkan mereka di segala penjuru. Kami mampu menundukkan dunia. Saya pastikan bahwa itu akan terjadi sebelum Israel tenggelam.”
Selama berabad-abad, Talmud mengajarkan bahwa “Yesus dari Nazareth” adalah orang yang “cabul, penyembah berhala, diasingkan dari orang-orang Yahudi karena kejahatannya, dan menolak bertobat” (Sanhedrin 107b; Sotah 47a).
Namun selama berabad-abad melalui pendanaan besar-besaran dan manipulasi, Zionis berhasil meyakinkan Kristiani bahwa Islamlah yang jahat dan harus dilawan melalui persatuan
 Kristen/Zionis. Sebagian besar Kristiani sabuk Alkitab di Amerika memiliki hubungan yang kuat dengan Zionis dan karenanya mengejutkan mereka ketika seorang Kristen Katolik, Hugo Chavez, berpidato setelah melakukan pertemuan penting dengan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad:
 “Bagi kami para
 Kristiani sejati, Yerusalem adalah tempat yang sangat suci di mana Nabi Yesus akan datang bergandeng tangan dengan Hazrat Mahdi sehingga perdamaian akan menyelimuti seluruh dunia.”
Kenyataan bahwa Chavez mengisyaratkan bahwa umat muslim dan Kristiani akan bersatu melawan kejahatan adalah sesuatu yang tidak diinginkan oleh Zionis. Mereka telah menghabiskan
 milion dolar pada lembaga think tank Islamfobia dan media untuk meminggirkan umat muslim.
Sebuah wawancara yang dilakukan Ann Curry (NBC) dengan Presiden Iran, Ahmadinejad, pada
 tahun 2009 tidak ditayangkan karena jawaban presiden tentang imam yang gaib tidak 
mendukung pandangan mereka yang menginginkan “bahwa dia akan menghadirkan apokalips”.
Presiden Ahmadinejad mengoreksi pernyataan Ann Curry dengan mengatakan: “Apa yang telah dikatakan tentang sebuah perang apokalips dan perang dunia… merupakan klaim Zionis. Imam
 akan datang dengan logika, budaya, dan ilmu pengetahuan. Dia akan datang sehingga tidak 
akan ada lagi perang. Tidak ada lagi permusuhan dan kebencian. Tidak ada lagi pertentangan…
 dia akan datang bersama Yesus Kristus. Keduanya akan kembali bersamaan dan bekerja sama
 untuk memenuhi dunia ini dengan cinta.”
Apakah “perasaan tentang Almasih” ini merupakan alasan dari pencarian terhadap Imam Mahdi? Jika mereka menyadari kedatangannya, maka mereka seharusnya juga menyadari hadis yang menyatakan bahwa “para pasukan membawa bendera hitam akan datang dari Khorasan dan tidak ada kekuatan
 yang dapat menghentikan mereka sampai akhirnya mereka tiba di Baitulmakdis (Masjidilaksa) untuk menaikkan bendera mereka.”
Fakta bahwa Iran tidak sedang menciptakan bom nuklir—sebagaimana yang dinyatakan IAEA, tapi mengapa Israel masih terus mendorong peperangan bisa menjadi alasan bahwa pendukung terbesar imam keduabelas Syiah, Imam Mahdi, berasal dari Khorasan, Iran. Khorasan merupakan provinsi timur laut Iran tapi juga mencakup beberapa bagian Asia Tengah dan Afghanistan. Di manapun AS dan Israel menciptakan peperangan mereka selalu menggunakan bom yang mengandung fosfor, hal ini menunjukkan fakta bahwa perang-perang tersebut bukan tentang demokrasi, tapi memastikan bahwa mereka meninggalkan generasi mendatang yang lumpuh dan termutilasi sehingga tidak pernah dapat membentuk sebuah gerakan perlawanan.
Sepuluh tahun setelah dimulainya invasi AS di Irak, para dokter menyaksikan sejumlah besar kasus-kasus kanker abnormal dan cacat lahir yang terkait dengan penggunaan uranium terdeplesi dan fosfor putih oleh tentara AS. Tingkat cacat lahir di kota Fallujah telah melampaui mereka yang ada di kota Hiroshima dan Nagasaki. Bocoran dokumen militer Afghanistan oleh The Danish Dailymenunjukkan lebih dari 1.100 kasus di mana pasukan pimpinan AS telah menggunakan granat, roket, dan bom fosfor putih di beberapa wilayah permukiman Afghanistan.
Hadis-hadis yang menyebutkan tentang kedatangan Imam Mahdi yang memimpin tentara pembawa bendera hitam juga menyebutkan bahwa sedikit orang Arab yang akan mendukung tentara ini dan justru berpihak pada para tiran. Orang-orang Arab yang akan bersama dengan imam telah terindikasi siapa mereka, yaitu tentara kecil Hizbullah yang telah mengalahkan Israel, sebuah negara bersenjatakan nuklir dan canggih. Para pejuang Hizbullah mungkin memiliki perlengkapan sedikit tapi memiliki semangat yang sama dengan pasukan yang dipimpin Imam Ali bin Abi Thalib ketika menghancurkan benteng Yahudi di Khaibar, semangat yang sama dengan Imam Husain di Karbala di mana pasukannya yang berjumlah 72 orang melawan tentara Yazid berjumlah 10.000 pasukan.
He is coming (DEA pride)

Sangat menyedihkan bahwa hadis yang berusia lebih dari seribu tahun menyebutkan bahwa banyak orang Arab akan bekerja sama dengan para tiran untuk melawan kedatangan imam. Siapakah orang-orang Arab ini? Kita telah melihat Arab Saudi dan penguasa-penguasa Teluk yang bersekutu dengan Israel dan tidak ada lagi yang lebih jelas daripada konflik Suriah saat ini. Israel bersama dengan Arab Saudi dan Qatar memaksakan perang terhadap Suriah dan Iran dengan menyalurkan sejumlah besar uang dan senjata kepada milisi di Suriah. Membunuh pengikut Syiah merupakan bagian dari agenda tersebut.
Jurnalis Seymour Hersh dalam artikel New Yorker, “The Redirection”, menyoroti betapa seluruh
 fokus pemerintahan Bush adalah untuk menekan Iran dan melemahkan Hizbullah melalui kerja
 sama dengan Arab Saudi yang membiayai kelompok ekstrimis. New World Order telah berhasil menciptakan kekuatan brutal dalam Islam yang ramah, sebuah kekuatan yang mengira tidak 
masalah untuk memperkosa wanita dan anak-anak dan menunjukkan potongan tubuh yang 
dipenggal dalam video YouTube. Bentuk intoleransi Islam ini diciptakan oleh agen Inggris,
 (Muhammad bin) Abdul Wahab, dan disebarkan oleh rezim Saudi yang melihat pengikut Syiah 
sebagai musuh, dan bukan Israel.
Abdallah Tamimi, salah seorang pemimpin Tentara Pembebasan Suriah (FSA), telah meminta pertolongan Israel untuk membentuk pemerintahan suni untuk menindas pengikut Syiah, Kristen, 
dan Druze, dan menekankan bahwa “Israel bukanlah musuh kami, kami ingin Israel menolong kami.”
Arab Saudi dan Israel juga mendanai perang sektarian di negara-negara seperti Pakistan, Afghanistan, dan Irak dengan jumlah kematian pengikut Syiah yang mengkhawatirkan. Surat kawat Wikileaks AS Lahore menunjukkan bagaimana Arab Saudi mendanai jutaan dolar untuk Ahl-e Hadith dan sejumlah ulama di kawasan. Tingkat kematian pengikut Syiah di Pakistan telah meningkat dan meskipun upaya telah dilakukan oleh kelompok akar rumput suni dan Syiah untuk bersatu memadamkan pembunuhan, namun masa depan masih terlihat berdarah setelah Nawaz Shariff yang berkuasa dengan bantuan dana Saudi akan mengizinkan orang Saudi untuk bebas melakukan apa yang telah dilakukannya di Afghanistan, yaitu melatih pemuda Afghanistan di madrasah-madrasah yang dibiayai Saudi untuk menciptakan Taliban intoleran dan juga takfiri pembunuh di Suriah.
Mungkin saja bahwa keyakinan Milenarianisme akan semakin menguat ketika para pemimpin dan penguasa dunia bekerja dengan para pendukung New World Order, menyeret negara dan penduduk mereka kepada penjajahan dan perbudakan, dan satu-satunya organisasi (PBB) yang seharusnya melindungi negara beserta hak-haknya adalah “… sebuah hal yang tidak masuk akal, tidak adil, dan benar-benar sebuah struktur dan mekanisme yang tidak demokratis. Melalui penyalahgunaan mekanisme yang telah dilakukan Amerika dan sekutunya berhasil menyamarkan intimidasi mereka sebagai konsep mulia dan memaksakannya kepada dunia,” kata Imam Khamenei.
Sebuah strategi yang telah dilancarkan oleh Israel melalui dukungan AS untuk mencari imam yang gaib membuat seseorang percaya bahwa mungkin saja ada kebenaran dalam kisah Alkitab. Di sebuah dunia yang masih mempercayai pahlawan super, mungkin masih masuk akal jika mata kita terlihat penuh dengan harapan terhadap sebuah pasukan yang akan muncul dari Khorasan membawa bendera hitam yang dipimpin oleh seseorang yang dijanjikan untuk melawan ketidakadilan.

0 comments:

Post a Comment

Site search

    Quotes

    'Do the best bcoz u are the best from the best' ~Hana Zaka~